Senin, 30 Maret 2020

Obstinate Audience Theory (Ginda Nuroctaviana)

Obstinate Audience Theory 
atau
Teori Khalayak Kepala Batu




Didalam teori komunikasi media massa terdapat sebuah teori dalam ilmu komunikasi (massa) yang disebut Teori Khalayak Kepala Batu (The Obstinate Audience Theory). 
Ide awalnya dikemukakan oleh LA Richards pada tahun 1936, tetapi dikembangkan sebagai sebuah ilmu dan teori baru oleh pakar psikologi Raymond Bauer pada tahun 1964. Teori khalayak kepala batu merupakan koreksi atau kritikan atas Teori Peluru (The Ballet Theory) atau Teori Jarum Hipodermik (Hypordemic Needle Theory) yang berkembang dan mendominasi kajian komunikasi sebelumnya. Kedua teori itu menganggap khalayak (masyarakat) itu pasif. 
Kritik terhadap teori peluru dan tidak percaya bahwa khalayak pasif dan dungu tak mampu melawan keperkasaan media. Khalayak itu sendiri atas individu –individu yang selalu berinterelasi dan berinteraksi dengan individu-individu lainnya, dalam suatu wadah atau tempat yang disebut dengan publik. Gugurnya teori khalayak terdiri dari teori khalayak aktif dan teori khalayak pasif,  gugurnya teori khalayak pasif dan asumsi media perkasa, munculah asumsi bahwa khalayak aktif dan sangat berdaya dalam setiap proses komunikasi politik. Bahkan khalayak memiliki daya tangkap dan daya serap terhdap semua rangsangan yang menyentuhnya. Dalam hal ini akan dijelaskan khalayak aktif dan khalayak pasif. 

Khalayak Aktif versus Khalayak Pasif 
Dalam pandangan teori komunikasi massa khalayak pasif dipengaruhi oleh arus langsung dari media, sedangkan pandangan khalayak aktif menyatakan bahwa khalayak memiliki keputusan aktif tentang bagaimana mengunakan media massa. Selama ini yang terjadi dalam studi komunikasi massa, teori masyarakat massa lebih memiliki kecenderungan untuk menggunakan konsep teri khalayak pasif. Meskipun tidak semua konsep teori khalayak pasif dapat dikatakan sebagai teori masyarakat massa. Demikian juga sebagian besar teori komunitas yang berkembang dalam studi komunikasi masaa lebih cenderung mengunakan konsep teori aktif. 

Tokoh-tokoh dari teori ini adalah L.A. Richard (1936), Raymond Bauer (1964), Schramm dan Robert (1977). Teori ini juga didukung oleh model uses and gratification dari Elihu Katz, Jay G. Blumler & Michael Gurevitch (1974). Kedua tokoh ini mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang rasional, aktif, dinamis, dan selektif terhadap seluruh pengaruh yang berasal dari luar diri manusia. Dalam hal ini, aspek kegunaan dan kepuasan bagi diri pribadi menjadi bahan pertimbangan dalam pilihan khalayak. 

Asumsi dasar dari teori komunikasi politik ini adalah masyarakat umum justru begitu berdaya dan tidak pasif sama sekali dalam proses komunikasi politik. Masyarakat pun mempunyai kekuatan menangkal dan menyerap semua terpaan pesan yang ditujukan kepada mereka.